Tugas Makalah dan Proposal Tentang Banjir Di ibukota Dki jakarta Terbaru Lengkap - Tugas kelas sepuluh(x) SMA semester 1-2 AL-Hadi bandung
MAKALAH PENELITIAN
GEOGRAFI
MASALAH BANJIR DI IBUKOTA DAN PENANGGULANGANNYA
Logo SMA Al Hadi Terbaru
X – IPS
Disusun
Oleh:
Ade Rizki Maulana
Erwin
Atikah Nurjanah
Sarah Arsita
Ilham
Fahri
SEKOLAH MENENGAH ATAS AL – HADI BANDUNG
JLn.
A,H Nasution No 25.
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas
selesainya makalah yang berjudul “MASALAH BANJIR DI IBUKOTA DAN
PENANGGULANGANNYA”
Atas dukungan moral dan
materil yang diberikan dalam menyusun makalah ini, maka kami mengucapkan banyak
terima kasih kepada :
Pak Doni selaku guru geografi
serta pembimbing makalah yg memberikan bimbingan,saran dan ini pada kami
Serta kepada rekan rekan
kelompok yang selalu membantu.
.ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………ii
Daftar isi…………………………………………………………………………….iii
BAB 1 Pendahuluan
1.1
Latar Belakang……………………………………………………………..1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 PEMBATASAN
MASALAH……………………………………………...2
1.4 METODE PENELITIAN
1.5 STUDI REFERENSI
1.6 TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH
1.7 MANFAAT PENULISAN MAKALAH
BAB 2 Pembahasan
2.1 PENGERTIAN BANJIR…………………………………………………….3
2.2 DAMPAK BANJIR
2.3 CARA PENANGGULANGAN BANJIR…………………………………..5
BAB 3 Penutup
3.1 KESIMPULAN…………………………………………………………………6
3.2 SARAN………………………………………………………………..…………..7
3.3 PENUTUPAN/AKHIR KATA………………………………………….….8
3.4 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………...9
.iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sebagai
kota yang berada di daratan rendah, Jakarta tidak terlepas dari ancaman banjir
yang sewaktu-waktu dapat menyerang. Menurut catatan sejarah Ibukota Jakarta
telah dilanda banjir sejak tahun 1621. Salah satu bencana banjir terparah yang
pernah terjadi di Batavia adalah banjir yang terjadi di bulan Februari 1918.
Saat itu hampir sebagian besar wilayah Batavia terendam air.Daerah yang
terparah saat itu adalah gunung Sahari, Kampung Tambora,Suteng, Kampung
Klenteng akibat bendungan kali Grogol jebol.Hingga kini banjir pun belum
berhenti meyerang Jakarta. Apalagi ketika musim penghujan telah tiba. Oleh
karena banjir yang terus menerus melanda sebagian wilayah di Jakarta kini kota
Jakarta telah terkenal dengan Kota Banjir.Walau demikian warga Jakarta tidak
berhenti mencoba menanggulangi banjir diIbukota tercinta ini.Sehubungan dengan
cara untuk mencoba menanggulangi banjir tersebut,maka berbagai masalah penyebab
banjir pun mulai muncul dari masalah sampah, curah hujan yang tinggi, peluapan
air yang berlebihan, pecahnya bendungan sungai, serapan air yang buruk, hingga pemukiman liar dan pemukiman padat penduduk. Dan warga yang
terkena banjir selalu mengambil strategi sendiri untuk
menanggulangi banjir ketika banjir datang ke rumah mereka.
Dengan begitu banyak masalah
yang dapat mengakibatkan banjir. Maka objek yang akan di ambil untuk tugas
sekolah“ Banjir ibukota dan penanggulangannya “
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apakah penyebab banjir ?
2. Berapah ketinggian air
yang menenggelamkan pemukiman kota Jakarta ?
3. Apakah dampak dari
banjir ?
4. Bagaimana cara
menanggulangi banjir ? 1
1.3 PEMBATASAN MASALAH
Dalam penyusunan karya ilmiah
ini. Penyusun akan membahas tentang masalah banjir dan cara penanggulangannya.
1.4 METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini
berbentuk observasi pada 17 februari 2014 pukul 16.15 jakarta.
1.5 STUDI REFERENSI
Penyusun memperbanyak wawasan
dengan informasi-informasi dari berita televise, internet, radio dan sumber
tertulis. Seperti : buku sumber, buku sumber yang berhubungan dengan topik.
1.6 TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH
1.6 TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Memberi pengetahuan dan wawasan mengenai banjir, faktor penyebab, serta cara penanggulangan banjir kepada seluruh masyarakat.
2. Memberi masukan tindakan apa saja dan bagaimana tujuan dari penanggulangan banjir yang dialami oleh masyarakat.
3. Menginformasikan masyarakat slalu menjaga sungai agar tetap bersih, tidak membuang sampah di
sungai.
4. Membiasakan masyarakat untuk disiplin dalam menjaga lingkungan.
1. Memberi pengetahuan dan wawasan mengenai banjir, faktor penyebab, serta cara penanggulangan banjir kepada seluruh masyarakat.
2. Memberi masukan tindakan apa saja dan bagaimana tujuan dari penanggulangan banjir yang dialami oleh masyarakat.
3. Menginformasikan masyarakat slalu menjaga sungai agar tetap bersih, tidak membuang sampah di
sungai.
4. Membiasakan masyarakat untuk disiplin dalam menjaga lingkungan.
1.7 MANFAAT PENULISAN MAKALAH
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah :
1. Pembaca dapat memahami
sebab dan akibat banjir sehingga dapat tergerak menindaklanjuti
penanggulangannya untuk mengurangi resiko yang dapat terjadi.
2. Untuk mengetahui keadaan masyarakat dalam masalah banjir.
3. Untuk mengetahui faktor yang melatarbelakangi terjadinya banjir.
4. Untuk memberikan wawasan kepada masyarakat, bahwa banjir di sebabkan oleh ulah manusia itu sendiri.
penanggulangannya untuk mengurangi resiko yang dapat terjadi.
2. Untuk mengetahui keadaan masyarakat dalam masalah banjir.
3. Untuk mengetahui faktor yang melatarbelakangi terjadinya banjir.
4. Untuk memberikan wawasan kepada masyarakat, bahwa banjir di sebabkan oleh ulah manusia itu sendiri.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN BANJIR
Banjir merupakan aliran air yang relatif tinggi dan tidak bisa
tertampung oleh sungai. Banjir menggenangi suatu daerah, baik volume air
yang sedikit maupun sangat banyak. Bahkan suatu daerah dapat menghilang akibat
terjadi banjir sebagai kota daratan rendah, Jakarta tidak terlepas
dari ancaman banjir yang sewaktu-waktu dapat menyerang pemukiman warga kota
Jakarta. Kini kota Jakarta lebih terkenal dengan kota banjir.
Ketinggian air mencapai 2-3 meter. Jika hujan semakin tinggi
maka air pun akan semakin bertambah. Rumah warga pun tidak dapat digunakan
seperti biasanya, sebab air melebihi batas normal. Akhirnya masyarakat pun
tidak bisa menggunakan rumahnya masing-masing dan mencari tempat tinggal yang
aman, jauh dari bencana banjir.
Banjir di daerah perkotaan memiliki karakteristik yang berbeda
dengan
banjir pada lahan
alamiah, penuh dengan tumbuhan. Pada kondisi di alam, air hujan yang turun ke
tanah akan mengalir sesuai keadaan tanah yang ada ke arah yang lebih rendah.
Untuk daerah perkotaan pada umumnya air hujan yang turun akan dialirkan masuk
ke dalam saluran-saluran buatan yang mengalirkan air masuk ke sungai. Keadaan
lahan yang terdapat di
daerah perkotaan direncanakan agar air hujan yang turun mengalir ke dalam
saluran-saluran buatan tadi. Ada kalanya, kapasitas saluran tersebut tidak
mencukupi untuk menampung air hujan yang terjadi, sehingga mengakibatkan terjadinya
banjir..
Terjadinya banjir dibeberapa titik menjadi suatu permasalahan
salah satunya
di Kota Jakarta dalam
beberapa tahun terakhir. Drainase yang tidak berfungsi
optimal serta
terjadinya penyempitan pada badan sungai menjadi salah satu
penyebabnya adalah
kondisi drainase (sungai/saluran) yang meliputi sedimentasi, kondisi yang
kurang baik (rusak), dimensi yang tidak cukup dan hambatan aliran akibat
bangunan lain. Oleh
karena itu pemeliharaan dan rehabilitasi saluran drainase sangat
diperlukan agar fungsi
dari pada drainase menjadi efektif.
2.2 DAMPAK
BANJIR
Dampak yang ditimbulkan oleh banjir yaitu
diantaranya :
1. Banjir dapat memutuskan
jalur transportasi
Dampak paling umum dari banjir adalah memutuskan jalur
transportasi darat. Akibat genangan air di jalan yang cukup tinggi, motor,
mobis, sepeda, taksi, bajai, container, bahkan kereta api pun tidak bisa
melewati jalan tersebut.
2. Banjir merusak dan
bahkan menghilangkan peralatan, perlengkapan, harta benda bahkan jiwa manusia.
3
Kerugian yang disebabkan oleh banjir diantaranya adalah
kerusakan bangunan, mesin, sertifikat rumah dan tanah, alat rumah tangga,
rumah, gedung, bahkan sampai ke jiwa manusia.
3. Banjir dapat memadamkan
listrik
Listrik sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Karena tingginya
air, listrik harus di padamkan. Betapa terbatasnya aktivitas keseharian
masyarakat Jakarta bila aliran listrik dipadamkan.
4. Banjir mengganggu
aktivitas sehari-hari
Dengan adanya banjir, otomatis akan mengganggu aktivitas
sehari-hari. Sekolah terganggu, pekerjaan terganggu, istirahatpun terganggu.
Karena banjir semua aktivitas terganggu bahkan harus berhenti sementara waktu
sebelum banjir surut.
5. Banjir dapat mengganggu
bahkan merusak perekonomian masyarakat Jakarta.
Perekonomian terganggu karena banjir merendam sawah sehingga
panen terganggu. Karena transportasi terputus, bahan makanan yang diangkut oleh
truk dapat membusuk, mengakibatkan membutuhkan biaya tambahan Karena harus
mencari jalan alternative, walaupun lebih jauh produksi pabrik dihentikan
sementara karena mesin produksi terendam air dan harus dipadamkan ,sehingga
mesin produksi tidak dapat di jalankan, dan masih banyak lagi gangguan bajir
terhadap perekonomian masyarakat.
6. Penyakit Yang Timbul
Sebagai Dampak Banjir
Dampak banjir yang terjadi sering kali
menganggu kesehatan lingkungan dan kesehatan warga. Lingkungan tidak
sehat karena segala sampah dan kotoran yang hanyut seringkali mencemari
lingkungan. Sampah-sampah terbawa air dan membusuk mengakibatkan penyakit
gatal-gatal di kulit, dan lalat banyak beterbangan karena sampah yang
membusuk sehingga sakit perut juga banyak terjadi. Sumber air bersih tercemar
sehingga mereka yang terkena banjir kesulitan air bersih dan mengkonsumsinya
karena darurat, sebagai penyebab diare.
7. Mematikan Usaha
Dampak banjir memang luar biasa luas.Rumah bisa
rusak gara-gara terendam banjir. Barang-barang perabotan rumah tangga jika
tidak segera diselamatkan bisa hanyut dan rusak pula. Yang lebih parah jika
penduduk yang memiliki usaha rumahan bisa terganggu aktivitas produksinya
sehingga mengakibatkan kerugian.
Kerugian akibat tidak bisa produksi berdampak pada karyawan yang
bergantung nasib pada usaha tersebut. Kerugian tidak berjalannya produksi bisa
kehilangan pelanggan, kemacetan modal serta kerusakan alat gara-gara
banjir. Jika terus menerus situasi terjadi demikian mengakibatkan
macetnya ekonomi kerakyatan yang kemudian berdampak pada semakin
meningkatnya masalah sosial di lingkungan masyarakat yang sering di landa banjir.
4
8. Kerugian Administratif
Sering kali dampak banjir ini bukan sekedar
membawa dampak kerugian material. Akibat banjir sering kantor, sekolah atau
instansi bahkan pribadi harus kehilangan dokumen penting kependudukan dan
sejenisnya. Akibat banjir sering kali sekolah harus diliburkan paksa dari
aktivitas belajar. Seluruh siswa dan dan guru tidak bisa beraktivitas
rutin, bahkan terkadang banyak berkas dan data penting yang disimpan sekolah
rusak terendam banjir.
Banjir memang tidak bisa diketahui kapan
datangnya, namun juga dapat diantisipasi dengan menyiapkan diri menyelamatkan
dokumen penting ke tempat yang lebih tinggi. Membuat bangunan khusus
yang bertingkat yang aman untuk meletakkan dokumen penting serta alat-alat
belajar yang rentan rusak bila terendam banjir bagi sekolah yang berada di
daerah rawan banjir adalah perlu.
2.3 CARA
PENANGGULANGAN BANJIR
Berikut ini beberapa cara untuk menanggulangi banjir:
1. Memfungsikan
sungai dan selokan sebagaimana mestinya. Sungai dan selokan adalah tempat
aliran air, jangan sampai fungsinya berubah menjadi tempat sampah.
2. Larangan
membuat rumah di dekat sungai. Biasanya, yang mendirikan rumah di
dekat sungai adalah para pendatang yang datang ke kota besar hanya dengan modal
nekat. Akibatnya, keberadaan mereka bukannya membantu peningkatan perekonomian.
Malah sebaliknya, merusak lingkungan. Itu sebabnya, pemerintah seharusnya
tegas, melarang membuat rumah di dekat sungai dan melarang orang-orang tanpa
tujuan tidak jelas datang ke kota dalam jangka waktu lama (untuk menetap).
Menanam pohon dan pohon-pohon yang tersisa tidak ditebangi
lagi. Pohon adalah salah satu penopang kehidupan di suatu kota. Bayangkan, bila
sebuah kota tidak memiliki pohon sama sekali. Apa yang akan terjadi? Pohon
selain sebagai penetralisasi pencemaran udara di siang hari, sebagai pengikat
air di saat hujan melalui akar-akarnya. Bila sudah tidak ada lagi pohon, bisa
dibayangkan apa yang akan terjadi bila hujan tiba
3. Dilarang
merusak tanaman di daerah resapan air maupun daerah lainnya.
4. Menjaga
aliran air tetap baik, jangan sampai meluap melewati batas, karena dapat
menyebabkan air mengalir ke rumah warga.
5. Untuk
daerah pemukiman atau perkotaan, harus menjaga saluran drainase agar tetap baik
dan tidak tersumbat, berfungsi untuk menyalurkan air hujan ke sungai-sungai
yang lebih besar dan kuat.
6. Dilarang
membuang sampah di aliran sungai, karena dapat menyebabkan sungai tersumbat.
5
BAB III
PENUTUP
1. Beberapa faktor penyebab banjir di Jakarta dan sekitarnya
lebih disebabkan oleh kegiatan manusia, antara lain:
• Pembangunan perumahan dan komersil di sekitar bantaran sungai menyebabkan aliran sungai dan kanal terhambat misalnya oleh bangunan-bangunan seperti jembatan atau pipa;
• Cara pengangkutan dan pengelolaan sampah yang kurang tepat, dan kebiasaan orang membuang sampah sembarangan menyebabkan penimbunan sampah di sungai-sungai;
• Tidak tertatanya saluran drainase yang berfungsi untuk menyalurkan air hujan dan mengalirkannya keluar daerah hunian;
• Kurangnya lahan hijau untuk menyerap air hujan dan penebangan hutan di Bogor dan Puncak yang merusak daerah tangkapan hujan.
2. Apabila banjir terjadi, maka dampak yang timbul akibat banjir yaitu:
• Dampak fisik adalah kerusakan pada sarana-sarana umum, kantor-kantor pelayanan publik yang disebabkan oleh banjir.
• Dampak sosial mencakup kematian, risiko kesehatan, trauma mental, menurunnya perekonomian, terganggunya kegiatan pendidikan (anak-anak tidak dapat pergi ke sekolah), terganggunya aktivitas kantor pelayanan publik, kekurangan makanan, energi, air , dan kebutuhan-kebutuhan dasar lainnya.
• Dampak ekonomi mencakup kehilangan materi, gangguan kegiatan ekonomi (orang tidak dapat pergi kerja, terlambat bekerja, atau transportasi komoditas terhambat, dan lain-lain).
• Dampak lingkungan mencakup pencemaran air (oleh bahan pencemar yang dibawa oleh banjir) atau tumbuhan disekitar sungai yang rusak akibat terbawa banjir.
3. Tindakan cepat dan terkoordinasi (yang telah direncanakan secara berhati-hati sebelumnya) ditambah dengan pengetahuan yang baik tentang masyarakat dan lingkungan adalah hal terpenting dalam mengurangi dampak banjir pada masyarakat, harta benda dan lingkungan.
6
4. Penanggulangan banjir tentu saja membutuhkan partisipasi
masyarakat. Partisipasi
masyarakat harus dilakukan secara terorganisasi dan terkoordinasi agar dapat
terlaksana secara efektif. Sebuah organisasi masyarakat sebaiknya dibentuk
untuk mengambil tindakan-tindakan awal dan mengatur peran serta masyarakat
dalam penanggulangan banjir. Penanggulangan banjir dilakukan secara bertahap,
dari pencegahan sebelum banjir penanganan saat banjir , dan pemulihan setelah
banjir. Tahapan tersebut berada dalam suatu siklus kegiatan penanggulangan
banjir yang berkesinambungan, Kegiatan penanggulangan banjir mengikuti suatu
siklus (life cycle), yang dimulai dari banjir, kemudian mengkajinya sebagai
masukan untuk pencegahan sebelum bencana banjir terjadi kembali. Pencegahan
dilakukan secara menyeluruh, berupa kegiatan fisik seperti pembangunan
pengendali banjir di wilayah sungai sampai wilayah dataran banjir dan kegiatan
non-fisik seperti pengelolaan tata guna lahan sampai sistem peringatan dini
bencana banjir
3.2 SARAN
Berdasarkan temuan lapangan di wilayah banjir oleh BAPPENAS
menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat lebih didorong oleh semangat
kesetiakawanan dalam bermasyarakat, bukan merupakan resultant upaya pemerintah
untuk menggalangnya. Mencermati partisipasi masyarakat pada tahap siklus
banjir, ternyata tidak dapat disamaratakan. Pada tahap tertentu partisipasinya
sangat besar dan begitu dominan. Sementara pada tahap lain sulit ditemukan,
bahkan tidak ada. Perlu dianalisis lebih jauh untuk menemukenali jenis dan
tingkat partisipasi masyarakat pada kelompok-kelompok kegiatan penanggulangan
banjir.
Dari kejadian banjir dapat diambil pelajaran antara lain :
PELAJARAN PERTAMA – KESIAPAN MASYARAKAT DAN
PEMERINTAH. Masyarakat, Pemerintah Daerah dan Pemerintahan Pusat hanya
terfokus dalam kesiapan terhadap banjir rutin tetapi tidak untuk banjir yang
berpotensi besar.
PELAJARAN KEDUA – KOORDINASI. Musibah banjir yang lalu memberi pelajaran kepada kita bahwa koordinasi
bukan sesuatu yang mudah. Koordinasi tidak dapat diciptakan secara tiba-tiba
atau instan seperti kita membuat supermi. Koordinasi rupanya sangat dipengaruhi
oleh kedekatan kita satu sama lain. Kedekatan itu tentu saja harus dibina dalam
keseharian kita – dalam kehidupan kita selagi tidak ada musibah!
7
PELAJARAN KETIGA – HUBUNGAN ANTAR-MASYARAKAT. Terjadinya hubungan yang tidak saling mengenal
antara masyarakat, pemerintah maupun swasta. Beberapa bahkan saling curiga. Hal
ini tentu tidak akan terjadi apabila kita telah membina hubungan di antara kita
– dalam keseharian kita. Hubungan pribadi yang akrab, yang tulus, yang tidak
dicemari rasa curiga, akan membawa kita kepada kesatuan geraklangkah. Itu tentu
akan memuluskan koordinasi dalam segala upaya kerjasama kita.
PELAJARAN KEEMPAT – SUMBER DAYA. Ini memang sangat
berkait dengan kesiapan kita. Karena kita
mengira bahwa banjir yang akan muncul adalah “banjir biasa”, maka persiapan
sumber daya kita terkesan kurang (walaupun kita merasa sudah benar-benar siap).
Perlu kerjasama sejumlah sarana kesehatan di wilayah yang tidak terkena banjir
dengan wilayah bencana. Tenaga kesehatan yang dapat bergerak cepat ternyata
menjadi sangat penting. Dalam hal ini keberadaan Brigade Siaga Bencana sungguh
sangat membantu. Pada saat banjir melanda, sarana penjernih air yang praktis
seperti PAC dan Aquatab sungguh sangat membantu.
3.3 PENUTUPAN/AKHIR KATA
Demikianlah makalah yang
kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan para pembaca. Kami
mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang
kurang jelas, dimengerti, dan lugas.Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak
luput dari kesalahan Dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari
para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga
dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
8
3.4 DAFTAR PUSTAKA
Hutasoit 2002.” Hidrogeologi Cekungan Jakarta Untuk Pengembangan ResapanBuatan”. Departemen Teknik Geologi. ITB Bandung
Kimpraswil . 2003. Basin Water Resources Management Planning TwiningCooperation. Stakeholder Consultation Workshop BWRMO Cisadane CiliwungFebruary 4-6, Bogor
—————.,2002. Master Plan Prasarana Perkotaan di Jabotabek. WorkshopPenataan Kawasan Bopunjur dan Jabotabek
Gurusinga, D., 2002. “Pengendalian Banjir DKI Jakarta dan Sekitarnya”. MakalahSeminar dan Diskusi Panel Manajemen dan Pengendalian Banjir Jakarta. 12Maret 2002. Jakarta.
Sitompul, A.T., dan Sihotang, P.C., 1997. “Upaya Penanggulangan Banjir (Tinjauan Dimensi Banjir dan Manajemen) Studi Kasus di
ibu kota DKI Jakarta”. Prosiding Seminar Nasional Banjir dan Kekeringan, PIT XIV Himpunan Ahli Teknik HidraulikIndonesia,
Jakarta.
www.google.com– mus31.blogspot.com
9
maaf acak acakan,tapi kalo udah di copi-paste ke microsoft world akan bagus kok
Comments
Post a Comment